MERENUNGKAN CIPTAAN ALLAH

Tanpa kita sedar 5 minit dalam kehidupan kita banyak dihabiskan dengan memikirkan tentang perkara-perkara yang sia-sia. Dalam masa 5 minit sudah tentu kita menghabiskan masa dengan berbual kosong dan tidur. Bagi yang sedang hangat bercinta sudah tentu 5 minit digunakan untuk memikirkan tentang insan yang dirindui. Lihat, 5 minit terbuang begitu sahaja tanpa memberi manfaat untuk diri dan agama.

Firman Allah SWT dalam al-Quran:
"Katakanlah,"Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi!"Tidaklah bermanfaat tanda-tanda (kebesaran Allah) dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang yang tidak beriman."(Surah Yunus:101)

"Katakanlah,"Aku hendak memperingatkan kepadamu satu hal sahaja,iaitu agar kamu mencari kebenaran kerana Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri, kemudian agar kamu fikirkan (tentang Muhammad).Kawanmu itu tidak gila sedikit pun. Dia tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras."(Surah Saba':46)

Riwayat Ibnu Hibban dari Ali r.a. :
"Tiada ibadah seperti berfikir (dan merenungkan) tanda-tanda kebesaran Allah."

Riwayat Ibnu Abbas dan Abi Darda':
"Satu jam berdiam memikirkan (serta merenungkan keEsaan Allah yang ditandai oleh ciptaan-Nya) adalah lebih baik daripada beribadah satu malam suntuk."

Menurut Aisyah r.a. , isteri baginda nabi Muhammad SAW :
"Pada suatu malam bangunlah Rasulullah SAW dan bersolatlah beliau setelah berwuduk. Beliau tidak meninggalkan tempat solat dan menangis sampai terdengar suara azan yang dilaungkan oleh Bilal bin Rabah r.a. untuk solat Subuh. Aku bertanya kepadanya: "Ya Rasulullah, engkau menangis padahal Allah telah mengampuni dosamu yang sudah lalu mahupun yang akan datang?" Rasulullah SAW menjawab,"Tidaklah aku menjadi hamba yang bersyukur?Dan kenapa aku tidak berbuat demikian, sedang padaku malam ini telah diturunkan ayat-ayat."

Ayat-ayat yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW adalah surah Ali-Imran ayat 190-191:
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan bergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,iaitu orang -orang yang mengingati Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi sambil berkata," Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia;Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka."

Lalu bersabdalah Rasulullah SAW meneruskan kata jawabnya, "Celakalah bagi orang yang menbacanya (ayat-ayat tersebut) dan tidak memikirkannya." Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban.

Allah SWT mencela mereka yang menggunakan nikmat akal dan tidak memanfaatkannya sesuai dengan fungsinya sehingga menjadikan mereka alpa dan berpaling dari tanda-tanda kebesaranNya.
Firman Allah SWT,"Dan berapa banyak tanda (kebesaran Allah) di langit dan di bumi yang mereka lalui namun mereka berpaling darinya."(Surah Yusuf:105)
"Dan setiap kali suatu tanda dari tanda-tanda (kebesaran) Tuhan datang kepada mereka,mereka selalu berpaling darinya." (Surah Yassin:46)
"Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati,tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah),dan mereka menpunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah).Mereka seperti haiwan ternak,bahkan lebih sesat lagi.Mereka itulah orang-orang yang rugi."(Surah Al-A'raf:179)

Sumber: Rujukan ISLAM-P. TUN SERI LANANG, UKM BANGI.
----------------------------------------------------------------------------
♥ NOTA HATI :Menggunakan hati untuk memahami ayat-ayat Allah lebih baik dari berburuk sangka pada orang lain..menggunakan telinga untuk mendengar ayat-ayat Allah lebih baik dari mendengar lagu-lagu dan gossip-gossip..menggunakan mata melihat tanda-tanda kebesaran Allah lebih baik dari melihat aurat dan perkara-perkara yang haram..dan berdiam untuk memikirkan kekuasaaan Allah itu sungguh lebih baik dari memulakan percakapan yang mendatangkan dosa. Wallahua'lam.